Sekilas Tentang Biogas
Biogas
berasal dari kata bios yang artinya hidup, sedangkan gas adalah sesuatu yang
keluar dari tungku atau dari perapian atau lubang yang dihasilkan oleh makhluk
hidup melalui proses tertentu. Proses yang dimaksud adalah proses fermentasi
bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob atau bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara. Biogas mempunyai sifat mudah terbakar, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah atau LPG untuk memasak
dan untuk penerangan. (Tony Bani,
2013).
Bahan baku
utama pembuat biogas adalah limbah yang berasal dari bahan organik contoh bahan
organik tersebut adalah kotoran dan urine ternak, limbah pertanian sayuran,
limbah industri tahu, ikan pindang dan brem juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku untuk memproduksi biogas. (Tony
Bani, 2013)
Berdasarkan
bahan baku yang diperlukan dan teknik pembuatannya maka instalasi biogas dapat
dibuat dimanapun, artinya biogas dapat dihasilkan dimanapun juga. Instalasi
biogas dapat dibuat dalam bentuk yang sederhana dan murah, ataupun dalam bentuk
yang menengah
sampai skala besar untuk kepentingan beberapa rumah secara bersama. (Tony Bani, 2013)
Sejarah penemuan biogas
diawali dari proses anaerobik yang tersebar di benua Eropa. Ilmuan Volta
menemukan gas yang ada di rawa-rawa pada tahun 1770, kemudian Avogadro
mengidentifikasi tentang gas metana. Setelah tahun 1875 dipastikan bahwa biogas
merupakan produk dari proses anaerobik digestion. Pastoer melakukan penelitian tentang biogas
menggunakan kotoran hewan pada tahun 1884. Era penelitian Pastoer menjadi
landasan untuk penelitian biogas hingga saat ini. (Johan Syah,
2011)
Orang yang pertama mengkaitkan gas bakar ini dengan proses pembusukan
adalah Alessandro Volta pada tahun 1776, kemudian pada tahun 1806, Willlam
Henry dapat mengidentifikasikan gas yang dapat terbakar tersebut sebagai metan.
Becham pada tahun 1868 salah satu murid Louis Pasteur dan Tappeiner pada tahun
1882 memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan metan. (Rahman, 2005).
Alat pencerna aerobik atau disebut digester pertamakali dibangun pada tahun
1900. Pada tahun 1950 pemakaian biogas di Eropa mulai ditinggalkan, karena BBM
semakin murah dan mudah untuk memperolehnya. Demikian juga di Negara-negara
berkembang. Namun, saat ini dengan semakin meningkatnya harga minyak dunia dan kekhawatiran akan habisnya cadangan minyak, maka hampir semua Negara kembali melakukan upaya pencarian sumber energi alternative
dan salah satunya adalah biogas. (Tony
Bani, 2013)
Di
Indonesia, pengembangan biogas menjadi penting dan mendapat perhatian dari
pemerintah dan masyarakat setelah dikeluarkannya kebijakan pemerintah dalam
mengurangi / memangkas subsidi BBM. Dampak selanjutnya adalah masyarakat
memanfaatkan kayu bakar sebagai sumber energi alternatif. Penebangan hutan
menjadi tidak terkontrol, sehingga mengancam kelestarian tanaman, mengakibatkan
banjir dan tanah longsor, serta menipisnya cadangan air. Oleh karena itu dinas
/ instansi terkait perlu mendukung program pengembangan biogas di wilayahnya. (Tony Bani, 2013)
Comments
Post a Comment